Rupiah Melemah Akibat Faktor Geopolitis dan Kurangnya Sentimen Positif

Posted by

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Selasa pagi, melemah tipis dua poin menjadi Rp9.222/9.227 dibanding posisi penutupan hari sebelumnya pada level Rp9.220/9.227 per dolar AS, di tengah aktifitas pasar yang lesu. “Sikap pelaku pasar tampaknya lebih positif terhadap dolar AS ketimbang rupiah, sehingga mata uang lokal itu terkoreksi, meski tidak begitu besar,” kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan pelaku pasar cenderung membeli dolar AS, menyusul memanas kawasan Asia setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir yang menimbulkan reaksi berbagai pihak. Meski demikian transaksi perdagangan valas pada sesi ini cenderung menurun dibanding hari sebelumnya, katanya. Menurut dia, rupiah kemungkinan besar agak berat untuk bisa menguat hingga di bawah level Rp9.200 per dolar AS, apalagi sejumlah analis memperkirakan tingkat rupiah saat ini dinilai masih stabil. Karena itu, pergerakan rupiah yang berkisar antara Rp9.200 sampai Rp9.250 per dolar AS belum mendorong Bank Indonesia (BI) masuk pasar melakukan intervensi pasar, katanya. Rupiah, lanjut Kostaman, sebenarnya berpeluang juga untuk menguat, apabila ada sentimen positif baik dari internal melihat tipisnya koreksi harga terhadap rupiah. Untuk itulah, apabila muncul sentimen positip yang bisa mendorong rupiah, maka kemungkinan besar mata uang lokal itu akan bergerak naik, katanya. Apalagi, menurutnya, yen terhadap dolar AS saat ini agak menguat, setelah sejumlah eksportir Jepang mulai melakukan perdagangan valas setelah tiga hari lalu menyambut hari libur nasional. Kondisi pasar saham regional juga menguat, akibat membaiknya bursa Wall Street. (*)

TERSEDIA JUGA :

rokokbet

rokokbet

rokokbet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *